Monday, August 17, 2009

Cincin Coca-Cola

bintang2 berkelap kelip
bulan seakan bersenyum
aku yg duduk didepanmu
seakan tidak tau harus bagaimana

saat kamu pakai tarikan pembuka
kaleng coca cola yang baru habis
ku minum jadikan cincin
pakaikan kejari tanganku
tanya padaku bolehkah...
untuk selamaanya..!!
disaat itu aku tiba2
jatuh cinta pada kebodohanmu
yg seperti anak kecir
itu adalah caramu...

aku tidak mau alasanmu..
aku tidak mau sumpah setiamu..
aku hanya mau kamu ingat
saat ini aku yg ada didalam matamu..
mencintaiku tidak perlu alasan
mencintaiku tidak perlu sumpah kesetian

Biar kita ukir cinta menjadi berlian indah
mulai saat ini sampai dunia kiamat
hari biasa kamu jadikan hari peringatan
kekar jadi masa depan..
BOY jadi Prince...

Aku tidak perlu rumah yg mewah
aku tidak perlu cicin berlian
aku akan menghargai
cincin cocacola
untuk selamanya...
saat kamu tuliskan janji setiamu
diatas kertas candy
yang baru habis ku makan
bilang kamu akan menemaniku
untuk selamanya
disaat itu aku seakan melihat
ada sepasang sayap dibelakangmu
aku terharu...

cinta tidak perlu alasan...
cinta tidak perlu sumpah kesetian..
aku hanya mau kamu ingat
saat ini aku yg ada didalam matamu
mencintaiku tidak perlu alasan...
mencintaiku tidak perlu sumpah kesetian...
biar kita ukur cinta menjadi berlian indah
mulai saat ini sampai selamanya
jawaban yg kamu inginkan
jawabanku adalah!
YES I DO...!!!

karya : desy lee

Wajah Sebenar

wajah sebenar
sukar dikesan
sungguh sukar dikenal pasti
bagi mereka
yang melihat hanya sekali dua
tanpa sebarang penghayatan

wajah itu
bersifat palsu
pada seukir senyuman
yang tidak ikhlas
ia juga masih mengukir
seribu lagi senyuman
dari keluaran yang sama

wajah itu
sampai bila mampu bertahan
ianya tidak sama dengan wajah hati
malah jauh berbeda
dengan naluri diri
mengapa dipalsukan semua ini?

wajah sebenar
biarpun
tidak terpampang di ruangan pameran
tapi tidak mengapa
kerana aku telah lama siap
melakarkan wajah sebenar mu
disatu ruangan
disudut hati ku

AKU MENGETAHUI SEGALA BENTUK KEDUKAAN MU !!

karya : admie abdullah

Mengingatkan

satu peristiwa
mengingatkan
tentang satu sejarah
mula berputik pertemuan
antara dua insan
yang punya rasa cinta

peranan kalian
mengingatkan
akan kesucian cinta
jack dan rose
yang mana perlu pengorbanan
demi satu jiwa
cinta yang suci

segala-galanya tika ini
mengingatkan aku pada kamu
ianya jadi indah sekali
setiap kali aku ke suatu tempat
dimana pertama kali kamu bertemu
dan membiarkan
bintang mengingatkan perasaan
bahawa cinta hingga mati
tuhan rahmati

karya : admie abdullah

Harapan

Awan kelabu menyelubungi diri
ribut melanda segenap fikiran
penderitaan bagaikan darah daging
lautan air mata melemaskan diri
Bebaskan daku!

Di hujung sana kulihat
keindahan dan keriangan
aroma mesra
memukau sukma
kasih sayang
melimpah ruah
kebahagiaan merupakan
suatu realiti..tetapi
hanya di sana..

Aku cuba berjuang
membebaskan diri
bergelut dalam segala kepayahan
dengan harapan
penderitaan itu berlalu
usahlah mendera diriku lagi
kerana aku
sudah bosan berduka
dan kini mendambakan
sejalur bahagia.......

Karya : Anna Abadi

Bulan Menangis Lagi

Malam ini seperti jua malam-malam yang lalu...
Ku pandang ke langit tinggi...
Bintang bercahaya kelam..
Malap dan muram...
Bulan menangis lagi..
Sayu dan mendayu..
Merintih pilu...
Sang pungguk berbisik sayu..
Yang dirindui entah kemana..
Yang disayangi sepi membisu..
Wahai angin kabarkanlah..
Wahai bayu bisikkanlah...
Resah dan rindu ini..
Pada dia yang jauh di sana..

karya : nur mawar

Persimpangan Duka

Di sini..
Aku terjerat lagi...
Pada sebuah persimpangan..
Yang bercabang-cabang..
Pada sebuah lorong..
Yang bersimpul-simpul..
Apakah dayaku...
Untuk menapak di lorong itu..
Lorong itu terlalu gelap dan berliku-liku..
Ada duri-duri tajam yang perlu aku harungi..
Ada batas-batas duka yang menghalangi..
Dan aku terhimpit lagi....
Pada sebuah persimpangan duka..
Ku lihat di lorong itu..
Gelap gulita..
Tiada lagi kamu..
Menanti aku di situ..

karya : nur mawar

I am so happy

I am so happy
That I have done
The right thing
I have destroyed
My monarch-ego.

karya : sri chinmoy